Tes Wawancara Kerja merupakan tahapan paling krusial berikutnya yang harus dilalui oleh para pencari kerja yang mana biasanya tahapan tes wawancara kerja ini dilakukan setelah mereka lulus seleksi tes tertulis, berupa Tes Psikotes untuk dapat diterima sebagai karyawan/ pegawai.
Tes Wawancara Kerja - Contoh Pertanyaan, Jawaban, Kesalahan dan Solusinya
Namun, walaupun begitu ada juga perusahaan yang tidak melakukan tes tertulis dalam menyeleksi karyawannya namun langsung memanggil mereka untuk tes wawancara kerja setelah mereka membuat Surat Lamaran Kerja kepada perusahaan.
Tes Wawancara kerja merupakan tahapan yang cukup menantang dan rumit, karena sang pewawancara bisa melihat jelas kepribadian para pencari kerja dari cara mereka menjawab dan mempresentasikan diri mereka, untuk selanjutnya dapat dinilai apakah mereka berkompeten untuk dipekerjakan diperusahaan tempat mereka melamar pekerjaan tersebut.
Karena itu, untuk menghadapi tes wawancara kerja, sangat penting untuk melakukan persiapan-persiapan, baik itu persiapan mental, persiapan dalam bersikap (attitude) maupun persiapan dalam memahami jenis dan tipe pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara.
Memahami pertanyaan-pertanyaan serta mempersiapkan dan memberikan jawaban yang terbaik dari tes wawancara kerja, sama pentingnya dengan bagaimana cara Anda bersikap, serta mengetahui dan memahami kesalahan-kesalahan yang sering terjadi yang dilakukan oleh para peserta tes wawancara dan solusi yang harus Anda diambil dalam meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut.
Wawancara bisa menjadi salah satu hal paling menegangkan yang harus Anda lakukan. Banyak orang tidak meluangkan waktu untuk mengevaluasi diri mereka dan menerapkan keterampilan, keahlian dan prestasi mereka dalam kata-kata.
Ada banyak pertanyaan yang bisa diwawancarai oleh pewawancara dan Anda mungkin tidak atau belum siap untuk menjawabnya. Namun, jika Anda melakukan persiapan-persiapan dan penelitian dengan benar, maka Anda akan mudah mendapatkan posisi pekerjaan yang Anda inginkan.
Untuk membantu Anda dalam mempersiapkan diri anda dalam menghadapi tes wawancara kerja, berikut kami berikan 3 hal penting dan utama yang harus anda perhatikan dalam menghadapi tes wawancara kerja.
Berikut dengan beberapa contoh pertanyaan yang umum ditanyakan beserta jawaban yang tepat untuk itu, serta solusi yang bisa anda lakukan dalam menghindari kesalahan-kesalahan dalam tes wawancara kerja.
Menjawab Pertanyaan Umum Tes Wawancara Kerja
1. Jual diri Anda.
"Ceritakan tentang diri Anda?" adalah merupakan salah satu pertanyaan yang paling umum yang akan diajukan seseorang kepada Anda dalam sebuah tes wawancara kerja.
Pertanyaan ini seperti tampak biasa dan formal, namun sebenarnya ini adalah kesempatan yang paling baik untuk anda "menjual diri Anda" kepada calon majikan/ atasan Anda.
Pikirkan tentang wilayah atau bagian keahlian yang bisa Anda manfaatkan dan bicarakan pengalaman di mana Anda menggunakan keahlian Anda untuk mengatasi masalah atau memecahkan masalah secara efektif dan efisien.
Siapkan cerita pengalaman tentang keahlian, keterampilan dan kemampuan anda yang dibutuhkan untuk mengisi posisi yang Anda lamar dan rangkai jawaban Anda seputar apa yang dicari oleh perusahaan tempat anda melamar pekerjaan.
Contoh pertanyaan lain yang juga termasuk dalam hal menjual atau menunjukkan siapa anda adalah:
"Mengapa kita harus mempekerjakan Anda?" dan...
"Apa kemampuan terbesar Anda?"
Dalam memberikan jawaban interview motivasi kerja, yang pertanyaannya pada intinya menjual siapa anda adalah seperti, misalnya:
"Saya lulus dari sekolah bisnis dan langsung meraih penjualan. Saya bekerja untuk Awam@Net Inc, selama tiga tahun sebelum dipromosikan menjadi kepala penjualan. Saya secara konsisten melampaui kuota saya dan menjadi paling besar penjualannya dalam tim saya selama hampir sebulan di tahun itu. Saya memiliki hasrat dan gairah yang besar dalam hal berkomunikasi dan membuat sebuah kesepakatan."
2. Usahakan untuk menjawab Singkat dan Ringkas.
Jika Anda berencana untuk memberi tahu atasan anda tentang sebuah pengalaman yang menunjukkan kemampuan Anda, pastikan Anda memiliki cerita awal, tengah, dan akhir yang jelas.
Jangan menanggapi dan memberi jawaban dengan cerita bertele-tele yang memiliki banyak informasi yang tidak berguna. Berkonsentrasilah pada hal-hal yang diinginkan oleh seorang atasan pada seorang karyawan/ bawahan.
Misalnya, jika seorang atasan meminta Anda untuk menggambarkan situasi kerja yang menantang dan bagaimana Anda mengatasinya, Anda bisa mengatakan sesuatu yang seperti:
"Ketika saya bekerja di Awam@Net, kami memiliki anggaran dan peralatan yang sangat terbatas. Ini dapat saya lihat dari anggaran perusahaan dan strategi penghematan biaya yang diambil oleh perusahaan yang kemungkinan akan ada pengurangan gaji pada karyawan, sehingga membuat kami harus siap untuk mengeluarkan uang ekstra dan memperbaiki peralatan yang tidak dapat kami perbaiki sendir."
3. Ceritakan lebih Spesifik tentang Pengalaman Kerja Anda.
Jika Anda melamar pekerjaan pada posisi yang sangat teknis atau posisi yang memerlukan jenis pengalaman tertentu, sangat penting bagi anda untuk menjelaskan secara detail sehingga mereka tahu bahwa pengalaman Anda dapat berguna dan orisinil.
Komunikasikan pengalaman kerja Anda dalam pekerjaan lama anda, di mana Anda telah melakukan kesalahan, dan bagaimana Anda telah memperbaiki kesalahan tersebut dan meningkat serta menjadi lebih baik sejak saat itu.
Saat anda mencari pekerjaan yang terkait komputerisasi atau teknologi dan informasi, pastikan bahwa Anda mengutip semua perangkat lunak dan bahasa pemrograman yang Anda gunakan.
Saat anda melamar pekerjaan di bidang industri jasa, mengetahui bagaimana sistem penjualan bekerja dan bagaimana peralatan dapur bekerja (lebih spesifik lagi) bisa menjadi nilai plus atau lebih untuk anda.
Anda bisa mengatakan sesuatu seperti:
"Saya telah bekerja dengan sistem POS yang disebut Sales Force di restoran terakhir dan saya bekerja. Saya juga memiliki pengalaman untuk menerima pesanan dan dalam menggunakan alat penggoreng. Saya cepat, bersih, dan berkomitmen untuk memastikan para pelanggan senang."
4. Tunjukkan Kemampuan Anda atas Posisi Lowongan Pekerjaan itu.
Tunjukkan pengetahuan Anda tentang istilah yang sering digunakan di industri dengan menggunakan kata kunci yang tepat dalam sebuah percakapan atau kalimat.
Bila Anda dapat berbicara secara santai tentang keterampilan dan pengalaman Anda, hal ini akan menunjukkan bahwa Anda memiliki pengalaman dan tahu bagaimana memenuhi tugas yang harus Anda lakukan.
Saat anda melamar posisi pekerjaan di bidang pemasaran, pastikan Anda menunjukkan pengetahuan Anda tentang media digital dan tradisional. Kutip semua platform yang Anda ikuti dan koneksi jaringan yang mungkin Anda miliki, dalam bidang pemasaran.
Anda bisa mengatakan:
"Saya telah bekerja dengan Awam@Net, Netizen Awam, Dunia Asa, dan Tripisme di masa lalu. Selain itu, saya juga memiliki banyak follower baik itu di Twitter, Instagram, maupun facebook. Saya tahu bagaimana menentukan tren sebelum hal itu benar-benar menjadi tren."
Jika Anda seorang programmer, Anda bisa mengatakan:
"Saya telah membuat layout untuk situs web, bekerja dengan HTML, PHP, CSS, Javascript dan Ruby. Saya benar-benar penggemar desain yang responsif, Accelerate mobile page (AMP) yang mana saat ini 80 persen pengguna internet merupakan pengguna mobile dan fungsionalitasnya saat membuat sebuah situs web atau aplikasi."
5. Pertahankan Keyakinan Anda dari Bahasa Tubuh.
Jawaban interview motivasi kerja sangat berkaitan dengan bahasa tubuh anda, yang merupakan aspek penting dalam sebuah tes wawancara.
Duduklah, dengan punggung lurus dan dada sedikit membusung keluar.
Menyilangkan lengan dipangkuan paha anda atau membungkuk bisa membuat Anda terlihat tidak percaya diri dan tertutup.
Saat pewawancara Anda sedang berbicara, Anda bersandarlah pada kursi, anggukkan kepala Anda, dan tampak tertarik dan terikat.
Jika Anda menyadari dan mendapati diri Anda membungkuk atau melihat ke arah yang berbeda, coba atur ulang perilaku Anda dengan mengubah secara sadar cara Anda duduk dan berinteraksi.
Saat anda pertama kali bertemu dengan orang yang mewawancarai anda, biasanya mereka akan mengulurkan tangan dan memberikan jabat tangan, disinilah saat anda memperkenalkan diri Anda.
Jangan gelisah atau bermain dengan sesuatu, misalnya handphone saat tes wawancara sedang berlangsung. Hal ini bisa mengidentifikasikan bahwa Anda tampak tidak tertarik atau terganggu.
6. Berbicaralah dengan Nada Suara yang Jelas, Tegas dan Percaya Diri.
Berhati-hatilah dengan apa yang akan anda ucapkan, artinya, jangan sembarangan dengan kata-kata Anda, gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau berbicaralah dengan tenang saat Anda menjawab pertanyaan pada sebuah sesi tes wawancara kerja.
Berbicara dengan percaya diri, pastikan bahwa suara Anda pada volume yang tepat dan masuk akal bagi pewawancara untuk mendengarkan tanggapan Anda tanpa mereka harus berkonsentrasi mendengarkan ucapan anda.
Jangan meninggikan nada suara Anda di akhir kalimat karena ini bisa terdengar seperti sebuah pertanyaan dan membuat Anda tampak tidak percaya diri.
Berbicara dengan lantang dan jelas menunjukkan otoritas Anda atas apa yang Anda bicarakan.
Hindari penggunaan kata-kata pengisi seperti "um" "eee" "eh" dan sebagainya.
Pikirkan terlebih dahulu jawaban atau tanggapan Anda sebelum Anda mulai berbicara.
7. Pertahankan Kontak Mata yang Baik.
Kurangnya kontak mata dengan pewawancara dalam sesi tes wawancara kerja, bisa membuat Anda tampak seperti Anda tidak tertarik pada apa yang dikatakan oleh seseorang.
Cobalah untuk tetap menjaga kontak mata dengan orang yang mewawancarai Anda, tapi ingat, jangan sampai anda terlihat menatap dan memelototi mereka.
Istirahatlah sejenak dari kontak mata pada saat Anda memikirkan atau menanggapi pertanyaan.
Pertahankan senyuman saat Anda melihat mereka untuk mencegah diri Anda terlihat bingung atau grogi.
Cobalah untuk menjadi sealami dan natural mungkin, tapi jangan sampai anda berpaling saat orang tersebut sedang berbicara. Ini bisa dianggap tidak sopan dan merusak peluang Anda dalam tes wawancara kerja.
Cara lain yang dapat anda lakukan adalah dengan menggambar pola segitiga di wajah pewawancara didalam bayangan anda dan sesuaikan pandangan Anda ke setiap sudut setiap sepuluh detik. Hal ini memungkinkan anda untuk menghilangkan rasa canggung, dan grogi saat membuat kontak mata dengannya.
Atau saat anda melakukan kontak mata dengan pewawancara anda, cobalah untuk tidak melihat kedalam matanya, tapi lihatlah antara kedua bola mata pewawancara anda. Hal ini, akan membuat anda seolah-olah melihat/ melakukan kontak mata dengannya, namun sebenarnya anda hanya melihat bagian atas hidung (antara bola mata) sehingga rasa canggung dan grogi dapat anda hilangkan.
8. Jangan Sombong
Menjadi terlalu percaya diri bisa sangat mematikan, sehingga membuat calon majikan atau atasan anda akan membuang anda dari daftar orang yang akan diberi kesempatan untuk bekerja.
Jangan mengatakan hal yang buruk atau tidak loyal terhadap perusahaan lama tempat anda bekerja sebelumnya. Atau mengeluh tentang tempat kerja anda yang lama, karena hal ini bisa mengirim sinyal kepada atasan baru Anda bahwa sikap Anda tidak akan berubah.
Jangan pernah bertindak seperti pekerjaan yang Anda lamar tidak cukup baik untuk Anda. Selalu tetap optimis dan percaya diri tentang peluang kerja baru Anda.
Daripada memberi tahu kejelekan majikan anda sebelumnya, maka akan lebih baik jika anda mengatakan sesuatu seperti:
"Saya sangat menikmati orang-orang yang bekerja dengan saya dan juga perusahaan itu sendiri. Saya merasa bisa tumbuh dan belajar banyak dari orang-orang di sekitar saya. Meskipun itu bukan segalanya yang Saya inginkan, tetap memberi saya mentalitas untuk sukses di industri ini dan saya berterima kasih atas pengalaman di sana."
Dan juga jangan terlalu banyak menjual diri sendiri, atau secara artifisial meningkatkan prestasi atau kemampuan Anda. Hal ini bisa menjadi bumerang bagi anda sendiri, jika Anda benar-benar mendapatkan pekerjaan tersebut dan ternynata anda tidak dapat memenuhi tugas Anda.
Untuk menegaskan kembali ketertarikan pada pekerjaan itu, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti:
"Menurut saya budaya perusahaan di sini sangat bagus, dan saya akan berterima kasih atas kesempatan dengan bekerja untuk Anda."
9. Tunjukkan Minat Anda untuk Bekerja dalam Jangka Panjang.
Biaya tindakan atau proses mengintegrasikan karyawan baru ke dalam sebuah organisasi atau perusahaan dan pelatihan karyawan baru bisa menjadi sangat mahal bagi sebuah perusahaan.
Karena itu, banyak bisnis atau perusahaan yang ingin tetap mempertahankan karyawan yang ber talenta yang ada.
Pertanyaan umum yang akan diajukan seorang atasan/ pewawancara dalam kasus ini adalah:
"Di mana Anda melihat diri Anda dalam lima tahun kedepan?"
Pastikan jawaban Anda menyangkut ke mana Anda akan berada di perusahaan yang Anda lamar dalam lima tahun kedepan.
Menjawab pertanyaan tes wawancara kerja seperti ini bisa juga diambil dari jawaban tes wawancara kerja untuk pertanyaan tentang:
"Ceritakan tentang diri Anda?"
Yang jawabannya bisa jadi seperti:
"Saya berharap dapat tumbuh sesuai posisi saya di sini dan bertanggung jawab lebih banyak. Saya berharap bisa belajar banyak dalam industri ini dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan saya."
Karena posisi sementara atau kontrak bisa berkembang menjadi karyawan/ pegawai tetap.
Mempersiapkan Tes Wawancara Kerja
1. Teliti dan Pelajari Perusahaan Tempat Anda Melamar.
Pertanyaan umum yang kemungkinan besar sering diajukan beberapa perusahaan adalah:
"Apa yang Anda ketahui tentang kami?"
Untuk itu, sebelum anda menghadapi tes wawancara kerja, ada baiknya Anda mempelajari perusahaan tempat anda melamar pekerjaan.
Lihatlah situs web dari perusahaan, dan juga lihat berita-berita terkait perusahaan tersebut. Dengan memahami hal-hal seperti apa yang mereka lakukan, budaya perusahaan mereka, nilai-nilai mereka, dan keunggulan kompetitif perusahaan akan memungkinkan Anda memiliki tanggapan atau jawaban dan memenuhi pertanyaan mereka agar sesuai dengan apa yang mereka cari.
Semakin spesifik yang anda ketahui tentang perusahaan tersebut akan menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda melakukan penelitian dan serius dengan pekerjaan itu.
Temukan hal-hal tentang perusahaan yang selaras dengan kepentingan pribadi Anda.
Misalnya, jika Anda tertarik pada keberlanjutan, lihat apakah perusahaan yang Anda lamar memiliki inisiatif keberlanjutan dan membacanya.
Anda tidak perlu untuk menghafal hal-hal seperti kapan perusahaan itu didirikan, atau rincian spesifik yang tidak mengarah ke posisi Anda.
Meskipun memiliki pengetahuan ini mungkin akan mengesankan atasan, namun cobalah untuk berkonsentrasi dalam hal-hal yang menyangkut tradisi, budaya, keunggulan kompetitif, serta visi dan misi yang akan mereka capai ketimbang menghafal informasi seperti tanggal berdiri perusahaan, siapa yang mendirikannya dan sebagainya yang mana akan mengakibatkan Anda memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan aspek kritis lainnya dalam sebuah wawancara kerja.
2. Siapkan Jawaban untuk Tes Wawancara Kerja anda sebelumnya.
Persiapan akan memungkinkan Anda memiliki ide bagus tentang bagaimana menanggapi pertanyaan wawancara yang paling sering diajukan.
Tidak mempersiapkan diri akan dapat berakibat pada meningkatkan rasa cemas, kikuk, grogi dan kurang percaya diri Anda sehingga menyebabkan jawaban Anda membingungkan dan tidak singkat, ringkas dan jelas.
Catat jawaban Anda dengan menuliskannya atau mengetikkannya.
Pertanyaan tes wawancara kerja yang paling umum mencakup:
"Mengapa Anda menginginkan pekerjaan itu?"
"Apa kekuatan dan kelemahanmu?"
"Bisakah Anda menyelesaikan tugas dan pekerjaan Anda?"
Pertanyaan-pertanyaan lainnya mungkin juga akan termasuk, seperti:
"Ceritakan pengalaman masa lalu Anda?"
"Apa prestasi terbesar Anda?"
"Apakah kamu pemain inti dari tim?"
"Mengapa saya harus mempekerjakan Anda?"
"Mengapa Anda orang terbaik untuk posisi ini?"
Selain pertanyaan-pertanyaan di bagian pertama yakni Menjawab Pertanyaan Umum Tes Wawancara Kerja diatas yang telah kami sebutkan juga jawaban-jawaban yang tepat untuk pertanyaan-pertanyaan itu.
3. Berlatihlah
Berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan tes wawancara kerja di depan seseorang. Hal ini bisa anda lakukan dengan melibatkan saudara anda misalnya, atau mungkin suami dan istri anda.
Jangan pernah menghafal jawaban, sebagai gantinya, dapatkan ide, gagasan dan gambaran umum dari jawaban yang telah Anda catat.
Biarkan jawaban Anda mengalir secara alami dengan berlatih terlebih dahulu dengan seseorang.
Cobalah untuk melatih nada suara Anda dengan tetap bersikap positif, percaya diri dan tidak ada masalah.
Menaikkan nada Anda di akhir kalimat bisa menunjukkan kurangnya kepercayaan diri Anda, sementara nada yang sangat rendah atau monoton bisa membuat Anda tampak tidak tertarik.
Hindari dan kurangi penggunaan kata "uh," "ee," "um," dan pengulangan-pengulangan kata.
Jika Anda lupa jawaban atas sebuah pertanyaan, lihat kembali jawaban Anda sebelumnya di pertanyaan yang lain, sehingga anda bisa mengambil poin dan inti dari pertanyaan tersebut dan bisa menjawabnya dengan tepat.
Ingatlah bahwa Anda tidak dapat menggunakan catatan-catatan yang telah Anda siapkan ketika tes wawancara kerja berlangsung.
Tanyakan kepada siapa pun yang dapat membantu Anda berlatih memberikan umpan balik dalam sebuah sesi tes wawancara kerja buatan, bisa istri, suami, kakak, adik dan sebagainya. Namun akan lebih baik lagi dengan seseorang yang memiliki pengetahuan tentang perusahaan tempat Anda melamar ataupun pengetahuan tentang tes wawancara kerja.
4. Pikirkanlah Pertanyaan untuk Anda tanyakan kepada Pewawancara.
Biasanya pewawancara akan menanyakan apakah Anda memiliki pertanyaan untuk mereka di akhir wawancara.
Ambil kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan, posisi atau kegiatan Anda di perusahaan.
Dapatkan spesifik dan cobalah untuk memasukkan hal-hal yang dijelaskan selama wawancara.
Tidak mengajukan pertanyaan menunjukkan kurangnya minat dan bisa membuang peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan itu.
Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti:
"Jadi Bapak/ Ibu mengatakan kepada saya bahwa saya akan menulis artikel baru untuk dimasukkan kedalam berita utama?. Bisakah Bapak/ Ibu memberitahukan saya, industri/ bidang apa yang akan saya tulis?"
Hindari mengajukan pertanyaan tentang paket manfaat atau gaji sebelum penawaran resmi dibuat atau atasan secara khusus meminta persyaratan gaji Anda.
5. Style atau Penampilan.
Atasan anda ingin melihat bahwa Anda bisa disatukan dan diorganisir dalam perusahaan.
Karena itu, pakaian dan penampilan Anda akan menjadi kesan pertama yang bisa Anda berikan kepada calon majikan, dan dapat mempengaruhi keputusan mereka saat akan mempekerjakan Anda.
Selalulah berdandan atau berpenampilan terbaik dan mencoba memakai pakaian terbaik Anda meski posisi yang akan anda tempati tidak dalam settingan di kantor atau dalam ruangan.
Hindari warna yang cerah dan mencolok apalagi pakaian yang memiliki teks atau tulisan, seperti "Metal", "Bobotoh", "Jak Mania" dan sebagainya yang ada di baju-baju kaos oblong.
Bila anda ragu bagaimana anda harus berpakaian dan berpenampilan, maka pilihlah pakaian yang lebih konservatif, seperti misalnya kemeja lengan panjang putih dan celana katun hitam, dan sebagainya.
6. Baca kembali Surat Lamaran Kerja Anda.
Membaca kembali surat lamaran kerja atau isi dan rincian dari surat lamaran kerja yang anda buat, akan menyegarkan kembali ingatan Anda.
Hal ini pada dasarnya adalah apa yang perusahaan cari mungkin ada didalam aplikasi surat lamaran kerja anda yang berisi tentang keterampilan dan pengalaman yang anda buat disana, sehingga perusahaan merasa anda cocok untuk posisi tersebut dan karena itu mereka memanggil anda untuk melanjutkan ke sesi tes wawancara kerja.
Dengan membaca kembali surat lamaran kerja, juga akan memberi Anda kesempatan untuk melihat secara detail tentang pekerjaan yang mungkin telah Anda lewatkan saat pertama kali Anda mendaftar.
Menjawab Pertanyaan pada Tes Wawancara Kerja melalui Telepon
Terkadang, dalam sesi tes wawancara kerja ada sebagian besar perusahaan yang ingin menghemat waktu dan mempersingkat seleksi penerimaan karyawan, mungkin dikarenakan deadline atau juga mungkin untuk menghemat biaya, mereka melakukan tes wawancara kerja melalui telepon.
Dalam tes wawancara kerja via telepon, yang harus anda perhatikan adalah sebagai berukit:
1. Hilangkan semua Gangguan.
Pastikan anda untuk mematikan musik, televisi, atau alarm yang mungkin akan mengganggu sesi tes wawancara kerja via telepon anda.
Jika Anda memiliki anak atau hewan peliharaan, pastikan mereka berada di ruangan lain sehingga Anda dapat berkonsentrasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tes wawancara kerja yang dilakukan via telepon tadi.
Tutup semua aplikasi di handphone anda, baik itu instant messenger atau situs web yang terbuka saat anda menjawab pertanyaan pada tes wawancara kerja.
Siapkan pena dan kertas sehingga anda bisa menulis dan mencatat informasi penting apapun yang akan anda terima saat sesi tes wawancara kerja via telepon berlangsung.
Jangan mengetik dengan menggunakan keyboard komputer karena bunyi ketikan di keyboard bisa menjadi keras dan sangat mengganggu saat tes wawancara kerja berlangsung.
2. Siapkan Lembar Contekan.
Manfaat wawancara telepon adalah bahwa pewawancara tidak dapat melihat Anda, lain halnya jika wawancara via telepon tersebut dilakukan dengan cara video call menggunakan skype atau lainnya.
Hal ini adalah keuntungan yang sangat besar, karena Anda bisa membuat lembar contekan sebelum wawancara Anda yang akan membantu Anda tetap berada "on track" selama wawancara.
Lembar contekan Anda dapat mencakup informasi berharga tentang perusahaan atau posisi yang Anda lamar. Juga, Anda dapat memiliki jawaban tertulis di depan Anda.
Jangan menanggapi pertanyaan kata demi kata dengan membaca lembar contekan Anda. Cobalah untuk membuat tanggapan Anda terdengar sealami mungkin.
Tekankan poin utama yang telah Anda garis bawahi di lembar contekan Anda dan beradaptasi tergantung pada pertanyaan pewawancara.
3. Bicaralah dengan jelas dalam melafalkan ucapan Anda.
Karena tes wawancara kerja itu via telepon, sikap berbicara Anda menjadi lebih penting. Orang yang mewawancarai Anda tidak akan memiliki hal lain selain suara Anda dan cara Anda menjawab pertanyaan mereka.
Jangan bergumam dan berbicara dengan cukup keras sehingga manajer perekrutan (HRD) bisa mendengarmu. Pastikan untuk mengucapkan kata-kata dan meluangkan waktu untuk memikirkan jawaban Anda.
4. Jangan Mendominasi Pembicaraan.
Orang yang mewawancarai Anda mungkin memiliki daftar kata-kata dan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, karena itu izinkan mereka untuk berbicara.
Sering kali mereka akan memberi tahu Anda tentang perusahaan atau menjelaskan tugas yang harus Anda penuhi di posisinya.
Mengajukan beberapa pertanyaan lanjutan menunjukkan ketertarikan Anda dan memberi tahu pewawancara bahwa Anda memberi perhatian.
Sementara jika anda lambat dalam menjawab dan terciptanya keheningan di telepon, maka akan terasa aneh dan kikuk, maka lebih baik daripada bersinggungan dan mendominasi pembicaraan.
Senyum saat Anda menjawab pertanyaan Anda. IYA, mereka memang tidak dapat melihat anda, namun ingatlah ketika anda berbicara dalam keadaan tersenyum, maka akan mempengaruhi suara anda, sehingga menjadi lebih tegas, jelas dan enak didengar.
5. Wawancara dengan Serius.
Kesalahan yang umum lakukan oleh banyak orang dalam tes wawancara kerja via telepon adalah menganggapnya terlalu santai.
Pastikan Anda duduk dengan benar di meja kerja anda dan sudah berpakaian untuk hari itu. Semakin siap Anda, semakin penuh perhatian dan siap Anda dalam menjawab tes wawancara kerja melalui telepon.
Atau jika sebelumnya anda disuruh untuk menghubungi perusahaan untuk sesi tes wawancara kerja maka akan semakin mudah anda untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, sehingga anda bisa menghubungi mereka disaat anda benar-benar sudah siap.
Cara Anda melihat dan merasakan menentukan tingkat energi Anda selama tes wawancara kerja via telepon berlangsung.
6. Pastikan Telepon dan Koneksi Jaringan Anda dapat diandalkan.
Telepon yang jelek dan hampir rusak atau koneksi jaringan telepon yang lemah adalah alasan mengerikan untuk tes wawancara kerja via telepon. Sebelum Anda melanjutkan wawancara, pastikan telepon Anda dalam keadaan baik dan Anda memiliki penerimaan yang baik di area di mana Anda akan menerima telepon.
Contoh Pertanyaan Tes Wawancara Kerja dan Jawabannya
1. T: Bagaimana Anda akan memajukan perusahaan ini?
Pertanyaan ini harus dijawab dengan beberapa contoh nyata. Berikan fakta untuk mendukung bakat yang Anda klaim sebelumnya. Pastikan Anda menawarkan keterampilan yang benar-benar akan berguna bagi mereka.
J: Keahlian saya dalam bidang akuntansi telah menghemat jutaan dan, dalam beberapa kasus, ratusan juta rupiah untuk berbagai perusahaan tempat saya bekerja. Dengan kesejahteraan infrastruktur yang sangat dipertaruhkan, setiap rupiahnya, dan saya menjadikannya sebagai prioritas saya untuk memperhitungkan masing-masing uang tersebut. Seperti yang saya catat di resume saya, saya bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana yang disamarkan sebagai akun biaya persediaan di Awam@Net. Saya dapat membawa keterbukaan yang sama tanpa henti ke buku-buku di sini.
2. T: Di mana Anda melihat diri Anda dalam sepuluh tahun kedepan?
Ini adalah kesempatan bagus untuk jujur dan memasukkan tujuan dan prioritas Anda ke dalam pembicaraan.
J: Saya tidak benar-benar merencanakan hidup saya setiap tahun atau bulan demi bulan. Tujuan saya adalah terus mengembangkan perangkat lunak dan aplikasi yang berguna bagi komunitas open source dan terus belajar. Jadi, jika saya harus mengatakannya, saya ingin masih bisa belajar dalam sepuluh tahun. Saya ingin memberikan cukup banyak program berguna untuk menyediakan coder generasi baru dengan alat yang mereka butuhkan untuk membuat hidup lebih mudah. Saya juga tidak benar-benar percaya pada pensiun, jadi saya berencana melakukan ini selama saya berdiri dan berlari.
3. T: Mengapa Anda memilih perusahaan ini?
Calon pengusaha tidak hanya menginginkan seseorang yang berbakat. Mereka ingin melihat apakah Anda akan menjalin hubungan dengan perusahaan.
J: Ini adalah perusahaan impian saya selama ini. Saya telah membangun pengalaman saya dan mengembangkan bakat saya sehingga saya dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan posisi di sini. Orang-orang itu asli dan di antara yang paling berbakat di dunia, Anda menghargai kemajuan dan menumbuhkan komunitas pembelajaran, dan fokusnya adalah pada kualitas kerja daripada peraturan perilaku dan kuota kinerja yang sewenang-wenang. Semua orang ada di sini karena mereka ingin berada di sini, dan itulah yang terbaik dari apa yang mereka lakukan. Rasa tanggung jawab dan standar tinggi sangat sesuai dengan nilai-nilai saya.
4. T: Katakan, mengapa Anda adalah orang terbaik untuk posisi ini?
Jangan takut untuk mengungkapkan ego anda sendiri disini. Jangan katakan sesuatu yang mencela diri sendiri. Fokus pada posisi ini di perusahaan tempat anda melamar. Mengapa mereka tidak mempekerjakan orang lain?
J: Saya yang terbaik untuk posisi ini di sini karena saya telah mengikuti perkembangan perusahaan ini selama bertahun-tahun. Kapan pun ada rilis baru atau Anda disebutkan dalam berita, saya sudah mengatasinya. Saya sudah tahu infrastruktur dan sejarah tempat ini seperti saya mengenali telapak tangan saya. Bukan hanya proyek terakhir saya yang berfokus secara khusus pada bahasa baru yang dikembangkan di sini, tapi saya telah menerapkannya dalam karya pribadi saya sejak diluncurkan enam bulan yang lalu. Aku bisa melihat berada di sini untuk waktu yang sangat lama jika perusahaan tetap terus berada ke arah itu.
5. T: Apa kelemahan terbesarmu?
Jangan panik mereka tidak mencoba menipu Anda di sini. Setiap orang memiliki kekurangan. Apa yang ingin mereka ketahui adalah jika hal itu akan mengganggu pekerjaan Anda dan apakah Anda sedang melakukan sesuatu atau tidak.
J: Saya cenderung agak terlalu sopan. Dan jika kita terlalu baik, orang-orang akan menganggap kita sedikit memberikan dorongan. Sementara itu, saya tidak akan pernah bersikap kasar kepada siapapun juga, saya biasa mencoba untuk membiarkan obrolan kecil menjadi berlebihan hanya karena untuk mempertahankan reputasi yang menurut saya "tidak masuk akal".
Contoh Kekuatan dan Kelemahan Tes Wawancara Kerja
Contoh Kekuatan
Jenis Kekuatan | Contoh | Contoh Jawaban |
---|---|---|
Spesifik pekerjaan |
| Salah satu kekuatan terbesar saya adalah kemahiran saya dengan Microsoft Excel. Saya memiliki banyak pengalaman untuk mengikuti program ini. |
Keterampilan yang bisa disalurkan |
| Saya sering dipuji karena kemampuan saya untuk menghasilkan solusi out-of-the-box untuk mengatasi masalah yang dihadapi tim atau kelompok kerja saya. |
Karakteristik Pribadi |
| Saya sangat baik dalam beradaptasi dengan perubahan dan merasa nyaman di settingan baru. Hal ini sangat menguntungkan saya dalam karir saya sebagai perawat. |
Contoh Kelemahan
Jenis Kelemahan | Contoh | Contoh Jawaban |
---|---|---|
Mereka tidak terkait dengan posisi yang Anda cari |
| Saya telah belajar melalui pekerjaan lain yang saya pegang bahwa saya bukan salesman berbakat. Itulah salah satu alasan mengapa saya menantikan potensi untuk mengubah karir. |
Mereka yang bisa berubah menjadi positif |
| Karena saya berkonsentrasi begitu banyak pada apa yang saya lakukan. Saya sering mengalami kesulitan menyulut interupsi dan hal-hal lain yang muncul. |
Mereka yang sedang Anda perbaiki |
| Saya sangat perfeksionis sehingga terkadang saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang perlu. Akibatnya, saya belajar menyimpan waktu yang banyak dihadapanku. Dengan memberi diri saya tenggat waktu yang kecil sepanjang hari, saya memastikan bahwa saya tidak membuang banyak waktu. |
Contoh Kesalahan-kesalahan yang Terjadi Saat Tes Wawancara dan Solusinya
Kesalahan:
Terlambat datang untuk wawancara
Solusi:
Begitu Anda sadar bahwa Anda akan terlambat untuk datang pada tes wawancara kerja, teleponlah. Entah itu masalah mobil mogok, atau kecelakaan di lalu lintas, beberapa masalah akan membuat Anda datang terlambat bahkan disaat Anda berangkat lebih awal.
Telepon dan jelaskan ini pada pewawancara Anda. Jangan terlalu panik. Beri mereka perkiraan waktu kedatangan Anda dan tawarkan untuk menjadwal ulang wawancara, karena pewawancara Anda mungkin memiliki jadwal yang sangat ketat.
Jangan hanya muncul begitu saja ketika anda terlambat datang wawancara. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian akan waktu pewawancara anda.
Kesalahan:
Lupa resume
Solusi:
Anda telah mempersiapkan wawancara ini berjam-jam atau bahkan berhari-hari dan segera setelah Anda duduk dan pewawancara meminta salinan resume Anda, Anda tiba-tiba menyadari bahwa Anda meninggalkannya di diatas lemari hias kamar anda, karena anda terburu-buru.
Jangan panik tetap tenang, dan jelaskan apa yang terjadi. Pewawancara mungkin memiliki kemampuan untuk mencetak salinan tambahan di sana, atau Anda bisa memberi mereka ikhtisar tentang apa yang akan mereka baca.
Jangan terlihat kuyu dan kesal pada diri sendiri. Hal ini bukan awal yang baik untuk sebuah tes wawancara kerja. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda bisa mengatasinya dengan cepat dan fokus untuk terus maju.
Kesalahan:
Handphone Berdering Kencang
Solusi:
Anda bersumpah, bahwa Anda telah mematikan dering handphone Anda sebelum masuk keruangan tes wawancara kerja, tapi..yaa, begitulah, nyaring.., menggelegar.., menyetel lagu favorit Anda dan akhirnya mengganggu pewawancara.
Segeralah turun dan matikan ponsel Anda. Jangan repot-repot melihat siapa yang menelepon, pokoknya matikan saja.
Katakan sesuatu seperti, "Maaf, hal ini seharusnya tidak terjadi. Anda (Bapak/ Ibu) mungkin bertanya-tanya mengapa saya meninggalkannya menyala dan aktif nada deringnya?"
Lakukan dengan selalu beralih ke percakapan dengan apa yang pewawancara terakhir Anda katakan.
Interupsi Anda mungkin membuat pewawancara kehilangan konsentrasinya.
Kesalahan:
Kopi tumpah pada pakaian
Solusi:
Anda pasti tidak boleh makan/ minum ketika anda telah siap dan mengenakan pakaian untuk tes wawancara kerja Anda, terutama saat anda mengemudi.
Tapi, jika Anda hanya harus terlanjur membuat secangkir kopi mengotori pakaian atau jas anda sebelum anda tes wawancara kerja, Anda punya beberapa pilihan.
Jika Anda punya waktu dan mampu untuk membelinya, belilah kemeja/ celana pengganti di sebuah department store terdekat.
Jika Anda membawa pakaian ekstra, maka ganti di toilet umum terdekat.
Namun jika terlanjur sudah sangat dekat dengan waktu tes wawancara kerja, cobalah untuk menutupinya dengan jaket/ jas Anda jika Anda bisa.
Jika Anda memang sudah tidak memiliki pilihan lain, cukup buat lelucon segar dan meminta maaf sebentar.
Sesuatu seperti, "Hukum Murphy telah membuktikan keberadaannya," sambil menunjuk ke titik noda.
Kesalahan:
Anda "blank" pada sebuah pertanyaan
Solusi:
Pewawancara Anda baru saja mengeluarkan kartu as dan mengajukan pertanyaan yang membuat Anda benar-benar bingung.
Anda blank, dan tidak bisa memikirkan apa yang harus dikatakan. Cepatlah kembali dan sadar dengan mengenali pertanyaan-pertanyaan pewawancara Anda sebelumnya, akan sangat bagus.
Jawab sejujur mungkin. Jika Anda terlalu keras memfokuskan pada hal yang paling cerdas ditanyakan oleh pewawancara, maka Anda bisa berada dengan keheningan yang lama.
Bahkan jika Anda mengartikulasikan jawaban cemerlang di kepala Anda, terlalu lama akan terlihat buruk dan membuat pewawancara merasa tidak nyaman.
Contoh Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Saat Wawancara Kerja (Beserta Jawabannya)
1. Pertanyaan : “Coba jelaskan tentang diri Anda?”
Pertanyaan pertama yang paling sering diajukan oleh pewawancara kerja adalah meminta Anda untuk menjelaskan siapa Anda.
Ketika Anda mendapatkan pertanyaan seperti ini, maka jawablah dengan tegas, singkat dan langsung pada poin dan intinya.
Pertanyaan seperti ini mengisyaratkan bahwa sang pewawancara ingin mengetahui lebih jauh tentang pengalaman kerja, perusahaan-perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya, serta apa saja yang Anda kerjakan untuk perusahaan-perusahaan tersebut.
Sehingga pihak pewawancara dapat mengetahui kemampuan dan pengetahuan Anda, serta watak kepribadian Anda.
Jawaban: "Saya pernah bekerja dan menggeluti bidang pelaporan keuangan selama 2 tahun. Terakhir, saya memimpin divisi keuangan ini dengan tim yang hanya sebanyak 6 orang. Saya sendiri memiliki sertifikat auditor keuangan, sehingga memungkinkan saya untuk mengaudit keuangan perusahaan dengan baik."
2. Pertanyaan: “Apa Alasan Anda resign pada pekerjaan terakhir Anda?”
Kebanyakan pelamar, apabila dihadapkan pada pertanyaan wawancara kerja seperti ini bingung harus menjawab apa.
Sebenarnya, untuk pertanyaan wawancara kerja tentang alasan Anda berhenti di pekerjaan terakhir Anda tidak susah untuk dijawab, asalkan Anda jujur pada diri Anda sendiri, serta jujur menjawabnya.
Jawab pertanyaan ini dengan nada yang tegas, tanpa keraguan serta tanpa kebohongan.
Namun ingat, jangan pernah Anda menjelekkan perusahaan lama atau pimpinan yang ada disana, serta menyalahkan mereka serta menyatakan Anda lah yang paling benar.
Jawaban: "Perusahaan tempat terakhir saya bekerja, telah banyak berubah dari pada saat saya mulai bekerja disana. Perubahan ini membuat posisi saya semakin sulit sehingga saya tidak dapat mengembangkan diri saya. Pada akhirnya mau tidak mau, saya memutuskan harus resign. Sebuah keputusan yang tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya."
3. Pertanyaan: “Apa Alasan Anda ingin bekerja disini?”
Berhati-hatilah ketika Anda dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, sebab pertanyaan ini adalah pertanyaan jebakan.
Ketika pertanyaan ini diajukan, maka Anda harus bisa menjawabnya dengan bijak.
Jangan sampai Anda terdengar hanya berorientasi pada uang besar saja. Kalaupun uang besar yang menjadi orientasi Anda, maka Anda harus menyatakannya secara tersirat atau sugestif.
Pada saat ikut tes wawancara kerja, kejujuran adalah hal yang penting, karena itu jika memang Anda tertarik dengan gaji yang besar dari perusahaan tersebut, maka:
Jawaban: "Saya ingin bisa lebih produktif dan ingin menyongsong masa depan yang lebih cerah lagi."
Rileks, santai, jangan tegang. Hadapi seleksi penerimaan karyawan sesi tes wawancara dengan percaya diri, bersikap sopan, dan bertutur kata jelas, tegas serta melakukan kontak mata dengan pewawancara Anda. Sukses untuk Anda, Terimakasih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar