Sabtu, 04 Agustus 2018

Daftar Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi Tahun 2018

Di era milenial ini, ponsel atau telepon genggam telah menjadi kebutuhan primer kita.

Ponsel tidak lagi menjadi sebuah barang mewah, atau barang yang dapat meningkatkan status sosial pemegangnya.

Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi


Saat ini, memiliki sebuah ponsel adalah sebuah keharusan, karena dengannya, pekerjaan, sosialisasi, komunikasi, dan lain sebagainya menjadi cepat dan lancar.
 ponsel atau telepon genggam telah menjadi kebutuhan primer kita Daftar Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi Tahun 2018

Jadi, kapanpun dan dimanapun kita berada, ponsel tidak pernah lepas dari kita.

Jika saja ketika kita bepergian dan dompet ketinggalan dirumah namun ponsel masih kita bawa, sebagian besar dari kita enggan untuk kembali pulang kerumah hanya untuk mengambil dompet yang ketinggalan.

Namun sebaliknya, jika dompet kita bawa dan ponsel yang ketinggalan dirumah, maka hampir menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk kembali pulang kerumah mengambil ponsel kita yang ketinggalan.

Bayangkan, betapa benda berbentuk kotak kecil, yang kita sebut ponsel itu dapat membuat kita begitu ketergantungan.

Dan tanpa kita sadari, ketika kita kerap meletakkan telepon seluler (ponsel) canggih itu di dekat tubuh kita, benda itu mengeluarkan radiasi yang bisa berdampak sangat buruk bagi kesehatan tubuh kita.

Seorang ahli senior toksikologi mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin dampak buruk dari radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel juga bisa terjadi pada manusia.

Seperti yang pernah diungkapkan dalam sebuah penelitian.  Penelitian yang menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat memicu aktifnya sel kanker pada tikus, yang walaupun hal ini belum menunjukkan efek yang signifikan pada manusia.

Dampak Fisik Penggunaan Ponsel


Belum lagi, efek fisik dan mental yang diakibatkan oleh ponsel (lihat: Ini Mengapa Menatap Layar Ponsel Terlalu Lama Berbahaya Bagi Anak-anak), yakni karena kita berlama-lama menggunakan dan menatap layar ponsel.

Apalagi jika menggunakan ponsel dan berlama-lama menatap layar ponsel ini dilakukan oleh anak-anak usia balita hingga remaja, bahkan orang tua.

Sebuah studi pada 2016 yang dilakukan oleh Common Sense Media menemukan bahwa orang tua menghabiskan waktu hingga sembilan jam sehari di depan layar ponsel.

Dan hanya dua di antaranya menggunakan ponsel untuk alasan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Sebuah studi baru bahkan menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak di bawah usia 2 pada layar ponsel, semakin besar kemungkinan mereka untuk memiliki keterlambatan bicara. 

Karena itu, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa, anak-anak usia dibawah 18 bulan, tidak dulu diperkenalkan dengan ponsel.

Sedangkan untuk anak-anak diatas usia 2 tahun, jika memang harus diperkenalkan dengan ponsel, maka orang tua harus mendampinginya dan memberikan program yang benar-benar berkualitas untuk anak.

Kami kutip dari Kompas, staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr Julie Dewi Barliana, SpM(K), M Biomed, mengatakan:

"Layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak." 

"Panas yang dihasilkan pada mata akan berdampak pada kornea, lensa, dan retina mata."

"Mata akan terasa kering, panas, dan sampai berair. Sementara pada lensa bisa terjadi katarak", kata Julie saat dihubungi Kompas (10/7/2018).

Lebih lanjut dr. Julie Dewi Berliana menjelaskan bahwa ponsel bekerja menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat menimbulkan radiasi di sekitar kepala terutama mata.

Efek panas dari gelombang tersebut dapat menimbulkan akibat buruk pada mata, terlebih lagi untuk penggunaan yang berlebihan.

Sehingga sangat penting bagi kita untuk menjaga diri, untuk sebisa mungkin mengurangi paparan radiasi ponsel di sekitar kita.

Kantor Federal Jerman yang berkecimpung dalam Perlindungan Radiasi (Bundesamt fur Strahlenschutz) merilis daftar 16 ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi yang sudah beredar di pasaran (nikita).

Daftar Ponsel dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi:

  1. Xiaomi Mi A1(dual SIM) dengan angka radiasi 1,75 (Watt per Kilogram)
  2. OnePlus 5T (dual SIM) dengan angka radiasi 1,68
  3. Huawei Mate 9 dengan angka radiasi 1,64
  4. Nokia Lumia 630 dengan angka radiasi 1,51
  5. Huawei P9 Plus dengan angka radiasi 1,48
  6. Huawei GX8 dengan angka radiasi 1,44
  7. Huawei P9 dengan angka radiasi 1,43
  8. Huawei Nova Plus dengan angka radiasi 1,41
  9. OnePlus 5 (dual SIM) dengan angka radiasi 1,39
  10. Huawei P9 Lite dengan angka radiasi 1,38
  11. iPhone 7 dengan angka radiasi 1,38
  12. Sony Xperia XZ1 Compact dengan angka radiasi 1,36
  13. iPhone 8 dengan angka radiasi 1,32
  14. ZTE AXON 7 Mini dengan angka radiasi 1,29
  15. Blackberry DTEK60 dengan angka radiasi 1,28
  16. iPhone 7 Plus dengan angka radiasi 1,24

Ditemukan bahwa efek fisik yang ditimbulkan pada anak laki-laki dan perempuan yang menggunakan dan menatap layar ponsel lebih dari tiga jam dalam sehari memiliki ukuran lemak tubuh yang lebih tinggi dan juga tanda-tanda resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh berhenti merespons terhadap insulin, yang mana insulin merupakan hormon yang menggerakkan gula dari aliran darah dan menuju sel.

Dan keadaan ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. 

Itulah sebabnya mengapa resistensi insulin adalah menjadi risiko terkena diabetes tipe 2.

Yang mana selain itu, obesitas, kurang aktif, dan riwayat keluarga, juga dianggap sebagai faktor risiko utama.

Saat ini, banyak anak-anak usia sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, pulang dari sekolah, yang mana disekolah mereka banyak duduk, sampai dirumah kembali duduk, menonton TV, bermain game, atau menggunakan aplikasi tanpa henti di ponsel dan perangkat elektronik.

Kurangnya aktifitas fisik ini, yang mana kebanyakan dari anak-anak sekarang, dirumah makan sambil menonton, sehingga perhatian mereka akan rasa kenyang sangatlah rendah, yang berakibat pada makan yang berlebihan. (Sylvia White, RD @ parents.com)  

Kemungkinan lainnya juga akan ada komplikasi serius jangka panjang, terutama jika tidak dikontrol dengan benar, termasuk penyakit jantung dan kerusakan ginjal.

The American Academy of Pediatrics (AAP), menyarankan anak-anak yang berusia sampai 2 tahun, tidak boleh dikenalkan dengan ponsel, terkena radiasi ponsel, atau menatap layar ponsel.

Untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun, AAP merekomendasikan pembatasan waktu layar ponsel untuk satu jam sehari dan hanya untuk program berkualitas tinggi, serta orang tua juga harus tetap bersama-sama mereka saat mereka menatap layar ponsel mereka.


Untuk anak-anak usia diatas 6 tahun, AAP (The American Academy of Pediatrics) menyarankan mendorong orang tua untuk menempatkan sebuah "batas konsisten" untuk waktu yang dihabiskan anak-anak menggunakan media seluler serta memastikan bahwa waktu layar ponsel tidak menggantikan aktivitas fisik atau tidur mereka. 

Sedangkan untuk orang dewasa jika melakukan hal yang sama seperti pada anak-anak usia 6 tahun keatas, maka itu akan menjadi lebih baik lagi. 

Lebih baik untuk dirinya sendiri, mengingat banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan oleh media seluler ponsel, baik itu dengan berlama-lama menatap dan menggunakannya atau pun karena radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar