Masih tetap sabar menunggu pengumuman resmi rekrutmen CPNS 2019?
Iya, tentu Anda harus sabar, artinya mau tidak mau Anda harus..kudu..mesti.. sabar.
Dampak Positif dan Negatif Pengunduran Waktu Rekrutmen CPNS Tahun 2019
Walaupun sebenarnya pemerintah seperti mem-PHP, tapi itulah kenyataannya. Semula dikabarkan akan dilakukan pada bulan Februari, mundur bulan Mei, mundur lagi setelah pilkada serentak bulan Juni, mundur lagi akhir Juli, dan sekarang mundur lagi sampai Agustus 2019.
Tidak ada yang tahu dengan pasti, apa yang menyebabkan pemerintah berlama-lama membuka penerimaan CPNS 2019 gelombang III ini.
Bisa jadi, ada unsur politis menjelang pemilihan pilpres 2019 atau juga bisa yang lainnya. Yang pasti, pemerintah saat ini seperti mem-PHP masyarakat terkait pengumuman penerimaan CPNS Gelombang III tahun 2019.
Jika dilihat lebih jauh lagi tentang pengunduran pengumuman rekrutmen CPNS gelombang III tahun 2019 ini ada dampak positif, namun ada pula dampak negatifnya bagi masyarakat.
Mengapa?
Dampak Positif Pengunduran Pengumuman CPNS 2019
Pada saat pemerintah mengisyaratkan atau memberikan bocoran tentang kapan penerimaan CPNS gelombang III 2019 ini dibuka, misalnya yang terjadi pada akhir tahun 2017 yang lalu, yakni saat selesainya penerimaan CPNS Gelombang I dan Gelombang II tahun 2017 yang lalu.
Yakni dengan santer diberitakan akan dibuka pada bulan Februari 2019, masyarakat yang antusias ingin menjadi PNS tentu saat-saat itu mulai rajin belajar, mencari contoh-contoh soal cpns, ikut bimbingan belajar menghadapi tes cpns dan sebagainya.
Ternyata pengumuman rekrutmen CPNS gelombang III tahun 2019 diundur sampai bulan Mei 2019.
Nah, pada poin ini, masyarakat yang sudah terlanjur ikut bimbingan belajar atau membayar sejumlah uang untuk ikut kursus bimbingan belajar, membeli buku-buku tes cpns, dan sebagainya (lihat: Belajar CPNS: Bimbel Memahami dan Menghadapi Ujian Seleksi CPNS), tentu saja akan kecewa karena mereka sudah mempersiapkan diri.
Namun, sebenarnya itu bisa menjadi poin lebih, poin positif untuk nya.
Pada saat pengunduran diumumkan sampai bulan Mei 2018, atau bahkan pengunduran setelah pilkada serentak Juni 2018, bagi mereka yang telah belajar, ikut bimbingan belajar dan sebagainya itu, memiliki waktu yang lebih banyak untuk mendalami dan memahami semua bentuk soal tes cpns yang nanti akan diujikan.
Artinya, mereka memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan mereka yang belajar hanya saat pengumuman CPNS 2019 itu benar-benar terjadi, atau mereka yang belajarnya dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam).
Namun, sedikitnya dampak positif dari pengunduran pengumuman rekrutmen CPNS 2019 itu, pengunduran pengumuman rekrutmen CPNS 2019 ini memiliki dampak negatif yang cukup besar dan berbahaya.
Dampak Negatif Pengunduran Pengumuman Rekrutmen CPNS 2019
Yang pasti, semakin sering pemerintah mengingkari janjinya, mengenai pengumuman CPNS 2019 ini, semakin besar dampak negatif yang ditimbulkannya.
Mungkin karena begitu banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari pengunduran pengumuman rekrutmen CPNS 2019 ini, jadi tidak mungkin kami sebutkan satu persatu disini.
Secara garis besar yang pasti dampak negatif yang ditimbulkan dari pengunduran pengumuman rekrutmen CPNS 2019, atau ketidak pastian kapan penerimaan CPNS 2019 ini dibuka adalah:
1. Timbul Ketidakpercayaan Masyarakat kepada Pemerintah
Semakin sering pemerintah ingkar janji, semakin buruk citra pemerintah itu sendiri dimata masyarakatnya.
Coba Anda pikirkan, berapa kali pemerintah telah menjanjikan akan membuka penerimaan CPNS 2019 ini?
..., dan berapa kali pemerintah telah mengingkarinya?
Semua bermula pada akhir tahun 2017, dimana waktu itu penerimaan CPNS 2017 gelombang I dan gelombang II selesai dilaksanakan.
Informasi tentang akan 250ribu PNS sedang memasuki usia pensiun, dan untuk mengisi kekosongan itu, akan diadakan penerimaan CPNS secara besar-besaran pada tahun 2018 ini.
Mulai dari pemerintah sedang mengkaji jumlah formasi, berapa yang akan diterima dan lain-lain sebagainya, dan akan selesai pada Januari 2018, dan pengumumannya itu sendiri akan dilakukan pada bulan Februari 2018.
Setelah itu, seleksinya sendiri akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2018.
Kemudian, setelah berharap-harap cemas, masyarakat yang antusias ingin mengikuti seleksi penerimaan CPNS ini pun dibuat kecewa, karena pemerintah memastikan bahwa tidak akan ada pembukaan penerimaan CPNS 2019 pada bulan Februari ini, karena alasan belum selesai pengkajiannya, dan lain sebagainya.
Pengunduran pertama ini, masih dapat diterima masyarakat, artinya masyarakat memahami IYA, tidak mudah menentukan formasi dan segala tetek bengek perihal penerimaan CPNS 2019 ini.
Masyarakat pun menunggu hingga bulan Mei, yang pada saat itu dijanjikan akan dibuka pada bulan Mei 2018.
Memasuki bulan Mei, masih belum ada kepastian dari pemerintah perihal rekrutmen CPNS tersebut.
Yang akhirnya pemerintah memastikan akan membuka rekrutmen CPNS setelah pilkada serentak bulan Juni 2018.
Hiruk pikuk pilkada dengan segala bentuk ceritanya yang menarik media dan masyarakat untuk mengikutinya sejenak bisa melupakan masyarakat akan janji pemerintah membuka lowongan penerimaan CPNS 2019.
Dan pilkada selesai, kembali masyarakat yang masih antusias mengikuti perkembangan berita tentang penerimaan CPNS ini berharap-harap cemas, apakah dalam waktu dekat akan ada pengumuman rekrutmen CPNS?
Null, nihil, zong...
Tidak ada berita pasti kapan penerimaan CPNS dibuka.
Akhirnya, dalam siaran pers nya pemerintah memastikan akan membuka rekrutmen CPNS pada akhir Juli 2018.
ZONG......
Kembali pemerintah mengingkari perkataannya sendiri...
Dan sekarang, akan dibuka pada bulan Agustus 2018...
Sekarang telah memasuki minggu ke 2 bulan Agustus, namun belum ada tanda-tanda pasti kapan rekrutmen ini akan dibuka.
Semakin sering pemerintah membohongi publik, semakin besar ketidakpercayaan publik kepada pemerintah.
2. Timbul Berita Hoax dan Maraknya Penipuan Seputar Rekrutmen CPNS
Semakin pemerintah tidak dapat memberikan informasi pasti kapan akan dibukanya rekrutmen CPNS 2019..,
.., semakin pemerintah sering menunda-nunda dan membohongi masyarakat..,
.., semakin besar pula kemungkinan masyarakat termakan berita HOAX menyangkut rekrutmen CPNS ini.
.., semakin pemerintah sering menunda-nunda dan membohongi masyarakat..,
.., semakin besar pula kemungkinan masyarakat termakan berita HOAX menyangkut rekrutmen CPNS ini.
Para pelaku kejahatan, penjahat dan penipu pun semakin lancar beraksi, semakin dimudahkan untuk menipu calon-calon korbannya.
Lihat saja berita-berita yang beredar sekarang.
Hoax surat BKN lah, hoax surat edaran dari MENPAN lah, dan semakin lama dan sering pemerintah membohongi masyarakat tentang informasi penerimaan CPNS ini, maka akan semakin banyak hoax-hoax yang diciptakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dan yang dirugikan dalam hal ini bukanlah pemerintah, bukan BKN, bukan MENPAN, tapi masyarakat.
Apa pemerintah akan bertanggung jawab? BKN bertanggung jawab? MENPAN?
Jangan harap, mereka paling hanya mengimbau untuk tidak percaya berita hoax atau pihak-pihak yang menjanjikan sesuatu terkait penerimaan CPNS ini.
IYA, hanya bisa menghimbau.
Kami pun sering menghimbau melalui blog awam bicara ini.
Untuk tidak percaya berita terkait penerimaan CPNS 2019, selain dari situs resmi pemerintah, BKN, MENPAN.
Namun, siapa yang menjamin bahwa tidak ada masyarakat yang termakan isu hoax dan sebagainya itu?
Tidak ada yang bisa menjamin.
Semakin sering pemerintah berbohong dengan mengatakan bahwa akan dibuka pada bulan ini, terus tidak jadi dan diundur bulan ini, dan begitu seterusnya, maka kesempatan masyarakat untuk termakan berita hoax dan tertipu semakin besar pula.
Jika memang pemerintah belum siap untuk mengadakan penerimaan CPNS pada tahun 2019 ini, mengapa mesti dipaksakan?
Mengapa harus diadakan pada tahun ini juga?
Mengapa tidak setelah Pilpres 2019 saja?
Kan tidak ada bedanya, bahkan akan mengurangi anggaran hingga Pilpres 2019.
Yang pensiun 250 ribu PNS, jadi anggaran pemerintah untuk belanja pegawai banyak berkurang, dan jika diundur atau dilaksanakan setelah Pilpres maka akan hemat anggaran, dan bisa dialihkan untuk digunakan sebagai tambahan anggaran untuk Pilpres 2019.
Memang pemerintah sudah sering menghimbau masyarakat untuk tidak termakan berita hoax dan mudah tertipu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tapi sadarkah pemerintah, bahwa masyarakat yang menunggu berita resmi rekrutmen CPNS ini dari kalangan anak muda yang berusia produktif?
Mereka yang menunggu berita rekrutmen CPNS ini adalah anak-anak bangsa yang berusia 18 - 33 tahun.
Mereka ini masih sangat muda, masih energik, memiliki semangat tinggi.
Jadi wajar jika mereka melihat sebuah informasi hoax, atau lain sebagainya dan mereka jadi begitu antusias untuk membukanya, dan pada akhirnya mempercayai berita hoax tersebut.
Karena mereka adalah generasi penerus yang memiliki semangat yang tinggi, memiliki keinginan yang kuat dan sebagainya, dengan kata lain, tidak banyak dari mereka yang bijak dalam menyikapi sebuah berita yang beredar di internet.
Banyak juga yang berpikiran mengapa harus PNS?
Mengapa harus bekerja sebagai PNS?
Apakah pekerjaan lain tidak layak?
Apakah pekerjaan lain tidak sehebat PNS?
Kalau ada yang "nyinyir" memberikan pertanyaan ini kepada Anda yang berharap dan ingin menjadi PNS, jawab saja:
Mengapa TIDAK!
PNS juga sebuah profesi yang menjanjikan bukan?
Profesi primadona, profesi yang dapat meningkatkan strata sosial seseorang (katanya).
Jadi, kapan Pengumuman rekrutmen CPNS 2019 secara resmi akan diumumkan?
"Insya Allah jadi (Agustus). Sabar-sabar," kata Menteri PAN-RB di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Simpang siur berita kapan penerimaan CPNS 2019 dibuka ini selain dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang menyebarkan berita-berita hoax ataupun mencoba menipu calon-calon peserta CPNS, juga dimanfaatkan portal-portal berita besar di negeri ini.
Sebut saja, tribunnews.
Coba saja Anda browsing di internet dengan kata kunci CPNS..
Tribunnews adalah portal berita yang paling banyak mengangkat berita tentang ini. Sehingga jika Anda mencari di internet dengan kata kunci CPNS, maka tribunnews lah yang muncul dihasil pencarian.
Dan disana jangan harap Anda akan mendapatkan informasi pasti tentang kapan rekrutmen CPNS dilakukan.
Bahkan tidak sedikit berita yang mereka angkat tidak relevan atau bahkan cenderung tidak sesuai dengan judul.
Tidak percaya?
Coba saja buka portal mereka satu persatu...contoh:
"Info Pendaftaran CPNS 2019 - Mulai Sekarang, Siapkan 5 Hal Ini Menjelang Situs Sscn.bkn.go.id Dibuka" dari pekanbaru.tribunnews.
"Kapan menpan.go.id Umumkan Pendaftaran CPNS 2019? Ini Penjelasan Resmi Menteri PAN & RB" dari makassar.tribunnews
"Pendaftaran CPNS 2019, BKN Sudah Bahas Lokasi Tes Siapkan Berkas Sekarang!", masih dari makassar.tribunnews
"CPNS 2019 - Inilah 134 Lokasi Tes, Termasuk di Medan yang Sudah Disiapkan, Tunggu Formasi" dari medan.tribunnews
"CPNS 2019 Bakal Digelar Agustus dan Portal Selesai Diperbaiki, Ini Contoh CAT yang Direkomendasi" dari bangka.tribunnews
"CPNS 2019 Buka Agustus, Siapkan Syarat Pendaftaran bagi S1, D3, hingga SMA Agar Tak Keteteran!" dari style.tribunnews
.., dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa kami ungkapkan satu persatu.
Jika membaca judul yang dibuat oleh grup tribunnwes tersebut, dapat dipastikan mereka mempunyai berita PASTI tentang kapan dibukanya rekrutmen CPNS 2019.
Mereka memancing Anda untuk melihat berita mereka, dengan memberikan harapan kepada Anda bahwa disana akan ada informasi PASTI kapan penerimaan CPNS dibuka.
Kenyataannya!!
Jika Anda buka satu persatu berita CPNS yang diangkat oleh grup tribunnews diatas dengan judul yang berbeda dan bombastis itu, Anda akan dapati isi berita diatas, dengan judul yang berbeda, dan dari portal tribunnews yang berbeda pula, ISI nya SAMA.
Walaupun bisa dikatakan tidak sama persis, paling kalimat pembuka dan penutupnya saja yang diubah, akan tetapi maksud dan tujuan dari isi berita itu SAMA SEMUA.
Mereka mungkin menghindari atau mencoba mengelabui kebijakan dari Google tentang duplicate content.
Makanya dibuatlah judul, pengantar dan penutup artikel yang berbeda, namun dengan isi artikel sama persis.
Sebenarnya dikalangan blogger, ataupun pakar SEO, apa yang dilakukan tribunnews grup ini bisa dikategorikan sebagai blackhat SEO.
Mungkin sudah banyak yang menyadarinya, namun tidak banyak yang mau mengungkapkannya.
Namun itulah yang terjadi...alih-alih memberikan berita yang sesuai dengan judul, mereka memberikan judul berita yang mengarahkan orang untuk mengklik portal mereka, namun isinya sama saja, menyesatkan, tidak memberikan solusi.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan?
Yang harus Anda lakukan adalah cukup belajar, belajar, belajar...
Abaikan berita-berita dengan judul bombastis mereka, abaikan informasi dari mereka.
Cukup tunggu informasi dari portal resmi pemerintah..itu saja.
Hoax surat BKN lah, hoax surat edaran dari MENPAN lah, dan semakin lama dan sering pemerintah membohongi masyarakat tentang informasi penerimaan CPNS ini, maka akan semakin banyak hoax-hoax yang diciptakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dan yang dirugikan dalam hal ini bukanlah pemerintah, bukan BKN, bukan MENPAN, tapi masyarakat.
Apa pemerintah akan bertanggung jawab? BKN bertanggung jawab? MENPAN?
Jangan harap, mereka paling hanya mengimbau untuk tidak percaya berita hoax atau pihak-pihak yang menjanjikan sesuatu terkait penerimaan CPNS ini.
IYA, hanya bisa menghimbau.
Kami pun sering menghimbau melalui blog awam bicara ini.
Untuk tidak percaya berita terkait penerimaan CPNS 2019, selain dari situs resmi pemerintah, BKN, MENPAN.
Namun, siapa yang menjamin bahwa tidak ada masyarakat yang termakan isu hoax dan sebagainya itu?
Tidak ada yang bisa menjamin.
Semakin sering pemerintah berbohong dengan mengatakan bahwa akan dibuka pada bulan ini, terus tidak jadi dan diundur bulan ini, dan begitu seterusnya, maka kesempatan masyarakat untuk termakan berita hoax dan tertipu semakin besar pula.
Jika memang pemerintah belum siap untuk mengadakan penerimaan CPNS pada tahun 2019 ini, mengapa mesti dipaksakan?
Mengapa harus diadakan pada tahun ini juga?
Mengapa tidak setelah Pilpres 2019 saja?
Kan tidak ada bedanya, bahkan akan mengurangi anggaran hingga Pilpres 2019.
Yang pensiun 250 ribu PNS, jadi anggaran pemerintah untuk belanja pegawai banyak berkurang, dan jika diundur atau dilaksanakan setelah Pilpres maka akan hemat anggaran, dan bisa dialihkan untuk digunakan sebagai tambahan anggaran untuk Pilpres 2019.
Memang pemerintah sudah sering menghimbau masyarakat untuk tidak termakan berita hoax dan mudah tertipu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tapi sadarkah pemerintah, bahwa masyarakat yang menunggu berita resmi rekrutmen CPNS ini dari kalangan anak muda yang berusia produktif?
Mereka yang menunggu berita rekrutmen CPNS ini adalah anak-anak bangsa yang berusia 18 - 33 tahun.
Mereka ini masih sangat muda, masih energik, memiliki semangat tinggi.
Jadi wajar jika mereka melihat sebuah informasi hoax, atau lain sebagainya dan mereka jadi begitu antusias untuk membukanya, dan pada akhirnya mempercayai berita hoax tersebut.
Karena mereka adalah generasi penerus yang memiliki semangat yang tinggi, memiliki keinginan yang kuat dan sebagainya, dengan kata lain, tidak banyak dari mereka yang bijak dalam menyikapi sebuah berita yang beredar di internet.
Banyak juga yang berpikiran mengapa harus PNS?
Mengapa harus bekerja sebagai PNS?
Apakah pekerjaan lain tidak layak?
Apakah pekerjaan lain tidak sehebat PNS?
Kalau ada yang "nyinyir" memberikan pertanyaan ini kepada Anda yang berharap dan ingin menjadi PNS, jawab saja:
Mengapa TIDAK!
PNS juga sebuah profesi yang menjanjikan bukan?
Profesi primadona, profesi yang dapat meningkatkan strata sosial seseorang (katanya).
Jadi, kapan Pengumuman rekrutmen CPNS 2019 secara resmi akan diumumkan?
"Insya Allah jadi (Agustus). Sabar-sabar," kata Menteri PAN-RB di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Simpang siur berita kapan penerimaan CPNS 2019 dibuka ini selain dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang menyebarkan berita-berita hoax ataupun mencoba menipu calon-calon peserta CPNS, juga dimanfaatkan portal-portal berita besar di negeri ini.
Sebut saja, tribunnews.
Coba saja Anda browsing di internet dengan kata kunci CPNS..
Tribunnews adalah portal berita yang paling banyak mengangkat berita tentang ini. Sehingga jika Anda mencari di internet dengan kata kunci CPNS, maka tribunnews lah yang muncul dihasil pencarian.
Dan disana jangan harap Anda akan mendapatkan informasi pasti tentang kapan rekrutmen CPNS dilakukan.
Bahkan tidak sedikit berita yang mereka angkat tidak relevan atau bahkan cenderung tidak sesuai dengan judul.
Tidak percaya?
Coba saja buka portal mereka satu persatu...contoh:
"Info Pendaftaran CPNS 2019 - Mulai Sekarang, Siapkan 5 Hal Ini Menjelang Situs Sscn.bkn.go.id Dibuka" dari pekanbaru.tribunnews.
"Kapan menpan.go.id Umumkan Pendaftaran CPNS 2019? Ini Penjelasan Resmi Menteri PAN & RB" dari makassar.tribunnews
"Pendaftaran CPNS 2019, BKN Sudah Bahas Lokasi Tes Siapkan Berkas Sekarang!", masih dari makassar.tribunnews
"CPNS 2019 - Inilah 134 Lokasi Tes, Termasuk di Medan yang Sudah Disiapkan, Tunggu Formasi" dari medan.tribunnews
"CPNS 2019 Bakal Digelar Agustus dan Portal Selesai Diperbaiki, Ini Contoh CAT yang Direkomendasi" dari bangka.tribunnews
"CPNS 2019 Buka Agustus, Siapkan Syarat Pendaftaran bagi S1, D3, hingga SMA Agar Tak Keteteran!" dari style.tribunnews
.., dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa kami ungkapkan satu persatu.
Jika membaca judul yang dibuat oleh grup tribunnwes tersebut, dapat dipastikan mereka mempunyai berita PASTI tentang kapan dibukanya rekrutmen CPNS 2019.
Mereka memancing Anda untuk melihat berita mereka, dengan memberikan harapan kepada Anda bahwa disana akan ada informasi PASTI kapan penerimaan CPNS dibuka.
Kenyataannya!!
Jika Anda buka satu persatu berita CPNS yang diangkat oleh grup tribunnews diatas dengan judul yang berbeda dan bombastis itu, Anda akan dapati isi berita diatas, dengan judul yang berbeda, dan dari portal tribunnews yang berbeda pula, ISI nya SAMA.
Walaupun bisa dikatakan tidak sama persis, paling kalimat pembuka dan penutupnya saja yang diubah, akan tetapi maksud dan tujuan dari isi berita itu SAMA SEMUA.
Mereka mungkin menghindari atau mencoba mengelabui kebijakan dari Google tentang duplicate content.
Makanya dibuatlah judul, pengantar dan penutup artikel yang berbeda, namun dengan isi artikel sama persis.
Sebenarnya dikalangan blogger, ataupun pakar SEO, apa yang dilakukan tribunnews grup ini bisa dikategorikan sebagai blackhat SEO.
Mungkin sudah banyak yang menyadarinya, namun tidak banyak yang mau mengungkapkannya.
Namun itulah yang terjadi...alih-alih memberikan berita yang sesuai dengan judul, mereka memberikan judul berita yang mengarahkan orang untuk mengklik portal mereka, namun isinya sama saja, menyesatkan, tidak memberikan solusi.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan?
Yang harus Anda lakukan adalah cukup belajar, belajar, belajar...
Abaikan berita-berita dengan judul bombastis mereka, abaikan informasi dari mereka.
Cukup tunggu informasi dari portal resmi pemerintah..itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar